Selasa, 14 September 2010


 -Cerpen-
(Cerita sangat Pendek)

Rasa yang Terpendam

Sekilas, mungkin terdengar seperti lagu ST 12 “Rasa yang Tertinggal… Mmm langsung aja yah, ni dia ceritanya…

                “Kring…kring..” bel masuk pun berbunyi. Seluruh siswa SMA Harapan Bangsa pun berdesakan melihat papan pengumuman untuk melihat daftar pembagian kelas. Semuanya terlihat antusias, termasuk aku. Aku pun langsung masuk ke kelasku yang baru dan memilih tempat duduk yg nyaman. Tak lama setelah semua bangku terisi, guru wali kelas kami datang. Aku pun berusaha beradaptasi dgn lingkungan kelasku. Aku memperhatikan semua siswa siswi di kelasku sambil menghafal nama mereka. Pandanganku berhenti pada seorang murid cowok yg kuketahui bernama Adit. Mmm, menurutku dia lumayan maniezz.. Tepat di saat aku memperhatikannya, dia pun menoleh ke arahku, dan kami saling bertatapan. Spontan, aku langsung memalingkan pandanganku pada siswa lain.
Kutatap wajahmu saat pertama kita bertemu
terasa bergetar jiwaku...saat kau tersenyum padaku..

                Hari-hari selanjutnya pun aku selalu memperhatikannya. Dan setiap hari pula aku merasa tersiksa karena perasaanku sendiri. Aku pun mulai menyadari bahwa aku jatuh cinta pada Adit. Tuhan..rasanya ingin sekali menyanyikan lagu Melly G. “Ketika Cinta Bertasbih” sekeras-kerasnya.
                Ketika cinta bertasbih..
Nadiku berdenyut merdu..
Kembang kempis dadaku..
Merangkai butir cinta..

Suatu hari, aku menceritakan hal ini pada sahabatku, yaitu Yuni.
                “Yun, aku mau cerita nih..,” kataku pada Yuni saat istirahat.
                “Tumben, seorang Amel mau cerita…emang mau cerita apa sih?? tanya Yuni penasaran.
                “Mmm..gini Yun, aku lagi suka sama seorang cowok di kelasku..” jelasku pada Yuni.
                “Hah?!? Serius kamu, Mel?!? Siapa namanya?!? Yang mana orangnya?!? tanya Yuni bertubi-tubi.
                “Sini deh, aku tunjukin..” kataku seraya menarik tangan Yuni masuk ke kelasku.
                “Yang mana?!? Yang duduk di belakang itu ya??? bisik Yuni.
                “Bener Yun, yg itu.. Namanya Adit” kataku memberi penjelasan pada Yuni.
                “Mmm..lumayan, lumayan..” kata Yuni seakan menggodaku.
                “Ah, udah ah…kamu ini!!!” kataku sembari menarik Yuni ke luar kelas.
                
 Lambat laun, aku pun menjadi dekat dengan Adit. Sungguh senang hati ini. Kami slalu tertawa bersama. Aku pun berharap agar Adit juga mempunyai perasaan yg sama denganku. Tetapi, harapan tinggallah harapan, karena suatu hari aku mengetahui kalau Adit menyukai Anna. Betapa hancurnya hati ini ketika aku menyadari bahwa cintaku bertepuk sebelah tangan. Aku tak dapat berkata apapun. Mungkin, aku hanya bisa menyanyikan lagu yg dinyanyikan oleh Olga “Hancur Hatiku” dan dipadukan dgn sebuah lagu jadul (jaman doeloe).


Baru kusadari..                                                                                                    Hancur hancur hancur hatiku
Cintaku bertepuk sebelah tangan..                 digabung dengan                Hancur hancur hancur hatiku
Kau buat remuk, sluruh hatiku……                                                                Hancur hancur hancur hatiku
                                                                                                                                Hatiku hancuuuuuuuuurrrr…



 Sekarang, aku hanya bisa berdoa agar Adit dapat bahagia bersama Anna. Aku juga akan mengubur perasaanku yang tidak akan pernah diketahui oleh Adit, karena yang tahu hanyalah aku, Yuni, dan tentunya Allah SWT. Dan smoga saja, aku juga bisa bahagia tanpa dirinya.

Adit.. kau terbaik yg pernah kukagumi..meski tak bisa aku miliki…
Kau takkan pernah sadari, betapa kumencintaimu…...

Palembang, 26 Juni 2009

Amalia Virgita (pengarang) ^_^